Jumat, 23 Maret 2018

Mengulang waktu, satu demi satu

Kita masih berjarak, hari ini.
Tak ada celah sedikitpun untuk lari.
Menghindar pun percuma.

Lelah bersembunyi, tapi tak ada sedikit saja keberanian.
Mungkin aku saja yang malu diabaikan.
Tak pernah ada lagi rasa yang sama.
Bau hujan dan gerimis pun tak seharum saat senyummu ada disana.

Aroma rindu mu, hangat rayu mu.
Ya, sekarang aku menunggu keajaiban.

Tuhan, apakah bercandaan ini akan selamanya?
Takdir mu memisahkan, tapi cinta satu hati ini tetap Kau tanamkan.

Lalu, rindu yang sama malah Kau sirami dan semakin bertumbuh.

Tuhan, jika bunga nya bermekar. Otak ku akan tergantikan dengan fantasi.
Menjelma tembok serupa kenangan.

Tuhan, aku cinta dia. Saat ini, entah besok.
Entahlah, aku cuma ingin bersamanya. Mengulang waktu, satu demi satu.

Jakarta, 0318


Tidak ada komentar:

Posting Komentar