Selasa, 19 April 2016

Time To Left Me Behind

"Sehangat pelukan hujan, saat kau lambaikan tangan. Tenang wajahmu terbaca, inilah waktu yang tepat tuk berpisah."

Sepenggal lirik siang ini, dalam kaitannya dengan mu. Lagi.
Dengan atau tanpa semua yang pernah terjadi.
Dengan atau tanpa kau merasakannya juga.
Dengan atau tanpa tertutup raut muka mu.

Jangan pernah kembali, saat kau sudah raih semua arti mu.
Seumpama gurun yang tak pernah mengharapkan badai salju, hanya gerimis saja.
Aku begitu.

Sudah cukup semua dengan jejak harapan saja, rinduku terpendam.
Atau dengan memandangi langit yang masih menyisakan pendaran senyuman itu.
Lalu, ketika menggelap akan selalu ada sekilas pijar yang mengundangku ke masa lalu.
Saat bulan mengijinkan bintang di sampingnya memadu kasih dengan lamunan.

Cerita baru akan hadir saat pagi bersama mentarinya mengintip dari timur. Awal pijak mu.
Membiaskan yang terbias.
Memudarkan embun sisa semalam.
Menyadarkan dan it's time to left me behind.



"Ku akan pahami cinta dengan apa yang terjadi."

Sepenggal lirik untuk melanjutkan ceritaku.

: Lelaki muda dengan kaitan masa lalu
 Jakarta 19:04