Alunan lagu itu begitu terngiang, saat pagi ini senandung mu kembali sadarkan ku bahwa kau masih ada.
Tapi bukan untuk kenangan yang sudah kau ukir dalam guratan otakku.
Mencoba mengais sedikit demi sedikit asa.
Lalu merangkumnya lagi.
Cerita yang kini mati, rasa yang sudah tiada.
Membekas dan berkarat.
Kemudian yang tergambar hanya dawai dan lagu yang kita nyanyikan bersama.
Guratan gambar yang kita ukir berdua.
Dan jalanan yang kita tapaki dengan tawa saat mencari debur ombak dan pasir putih.
Kau tau?
Malam ini lebih dingin dari malam sebelumnya.
Sedih ini lebih berderai dari sebelumnya.
Dan sakit ini lebih berdarah dari sebelumnya.
Entah apa yang kutangisi, penyesalan atau kenangan atau mungkin juga cinta yang masih banyak tersisa.
Tapi sepertinya aku lebih memilih memeluk bantal dipojokan kamar.
Aku butuh kehangatannya.
Karena saat seperti ini semua orang akan bilang bahwa cinta akan mudah dicari lagi.
Iya, tapi bukan kau.
Dan mimpi pun kemudian menjemput, mengajakku bersenandung lagi.
Lirih, nadanya menyatu bersama sepoian angin selepas hujan malam ini.
Aku dan kamu menari, tapi hanya di hamparan khayal akal tak sehat ku.
Kata mu...
Penantian menanti, dan itupun mustahil pasti.
Tapi kau tau, ketika kau ingin kembali hati mana yang harus kau cari.
Hahahaha..derita lelaki setia.
Jakarta, 22:12
13:16 am.
Tapi bukan untuk kenangan yang sudah kau ukir dalam guratan otakku.
Mencoba mengais sedikit demi sedikit asa.
Lalu merangkumnya lagi.
Cerita yang kini mati, rasa yang sudah tiada.
Membekas dan berkarat.
Kemudian yang tergambar hanya dawai dan lagu yang kita nyanyikan bersama.
Guratan gambar yang kita ukir berdua.
Dan jalanan yang kita tapaki dengan tawa saat mencari debur ombak dan pasir putih.
Kau tau?
Malam ini lebih dingin dari malam sebelumnya.
Sedih ini lebih berderai dari sebelumnya.
Dan sakit ini lebih berdarah dari sebelumnya.
Entah apa yang kutangisi, penyesalan atau kenangan atau mungkin juga cinta yang masih banyak tersisa.
Tapi sepertinya aku lebih memilih memeluk bantal dipojokan kamar.
Aku butuh kehangatannya.
Karena saat seperti ini semua orang akan bilang bahwa cinta akan mudah dicari lagi.
Iya, tapi bukan kau.
Dan mimpi pun kemudian menjemput, mengajakku bersenandung lagi.
Lirih, nadanya menyatu bersama sepoian angin selepas hujan malam ini.
Aku dan kamu menari, tapi hanya di hamparan khayal akal tak sehat ku.
Kata mu...
Penantian menanti, dan itupun mustahil pasti.
Tapi kau tau, ketika kau ingin kembali hati mana yang harus kau cari.
Hahahaha..derita lelaki setia.
Jakarta, 22:12
13:16 am.